Remaja...Riwajat moe kini..

,Remaja: Riwayatmu kini
Rupanya sudah nggak mampu lagi deh kita buat memendam perasaan ini…. Perasaan apaan? Ye…ngeres…Nggak koq maksud kita gini lho….Udah banyak banget deh masalah yang kita punya sebagai seorang generasi muda. Mulai dari masalah pribadi yang kayaknya nggak ada habisnya, kecuali satu yang selalu habis…duit. Hingga permasalahan masyarakat negeri Goyang Dombret ini yang makin hari makin dombret alias nggak karuan, atau masalah kebencian orang-orang barat terhadap Islam seperti yang digambarkan pada film The Matrix. Pusing kalau dipikirkan tapi sedih kalau dibiarkan. Serba salah.
Memang nggak semua remaja kayak gituan, misalnya saja temen-temen kita aktivis SKI di SMU atau Rohis-Rohis yang lagi berkibar namanya. Namun perlu juga kita sadari, yang namanya SKI atau Rohis itu namanya masih kalah keren dengan Konser musik atau Pentas seni. Meski kita semua tahu kalo acara semacam itu nggak ada untungnya, malah lebih banyak ruginya. Coba aja kamu lihat konser dangdut yang sering nampang di tipi, udah mbayar, berdiri, sesek, baunya nggak ketulungan, yang nyanyi belum tentu keliatan tapi yang pasti kecopetan, dosa lagi… Wah-wah.. tul nggak…Nah…bandingin aja dengan aktivitas teman-teman kita yang lagi asyik nyanggong di masjid atau musholla. Tenang, adem, dapat konsumsi, yang diajak diskusi orangnya ganteng (ciee…), berpahala pula….Nggak usah banyak-banyak dipikir kambing aja tau bedanya rumput ama kotoran. He..he…kesindir nih…
Nafsi-nafsi alias individualis,…mungkin istilah itulah yang pantas diberikan kepada muda-mudi yang nggak tahu kemana arah tujuan hidupnya. Dulu…katanya sih, orang-orang tua kalo mendongeng tentang masa mudanya, bingungnya nggak kesampaian. Pingin ketemu sama orang yang dia sukai aja sampe ngumpet-ngumpet ngetuk jendela dari sawah. Ngapain? Malu…. Masalahnya orang-orang zaman kakek nenek kita nggak seberapa familiar ama bahasa gaul semacam free life, malah cenderung benci dan muak, soalnya mereka udah nggak mau lagi adat-istiadat mereka dirusak ama penjajah None-none Belanda. Beda jauh sama sekarang…bila pada masa lampau remaja-remaja seangkatan Kakek-kakek kita bingung cari tempat buat nengokin doi, tapi kalo sekarang kita yang bingung cari tempat supaya nggak bakal ketemu ama orang-orang yang lagi berduaan dengan doi-nya. Gimana dong?
Kebebasan, tumbuh subur di pekarangan rumah-rumah kita. Ibarat sebuah taman yang indah dan berbau harum, tiba-tiba terganggu oleh bau busuk bangkai tikus. Yang lebih nggak lumrah ternyata, makin hari makin banyak jumlah bangkainya. Susah, malahan selidik punya selidik eh…yang nabungin bangkai adalah sobat-sobat kita sendiri, remaja muslim dan muslimah. Pas ditanya…apa jawab dia…ya bener kebebasan. Sobat kita tadi punya anggapan bahwa bangkai yang tadi dia bawa bakal bisa bikin tamannya tambah harum. Katanya ini adalah resep dari Om-om Blonde.
Ya, apa bisa dikata…pikiran kosong tentang Islam udah kesumbat ama kotoran-kotoran yang gampang aja dimasukkan oleh orang-orang barat. Jalan pemahaman dia udah ketutup sama layar bioskop yang nawarkan bintang-bintang kejora aduhai. Kalo kamu pingin maju kayak mereka, kamu kudu ninggalin gaya hidup timur yang kuno itu dan coba resep dari kita-kita, gitu celotehnya. Padahal kebenaran udah di depan hidung kita. Orang-orang barat gaya hidupnya amburadul…, pola kebudayaan yang sudah nggak punya batasan dan seabrek borok yang pabila dibuka, kamu pasti akan ngrasa jijik en nggak akan punya keinginan lagi untuk meniru mereka dalam hal jalan hidup.
Lho…kita khan cuman ingin maju. Nggak salah memang umpama kita pengen buka cakrawala dan nguras ilmu pengetahuan mereka. Hanya saja nggak lazim buat seorang muslim untuk memilih jalan lain dalam hidupnya selain Islam. Walhasil itulah yang ada di sekeliling kita, remaja kita sangat minim meniru IPTEK dan kemajuan teknologi barat, namun mereka cenderung buka-bukaan dengan budaya barat. Perbandingannya, soal anak-anak TK 1 + 1 memang super mudah, tapi lebih mudah lagi buat remaja kita utuk ngisi buku hariannya dengan acara-acara bernuansa glamor dan serba berbau western area. Nggak kebalik tuh. Gampangnya remaja kita bakal KO sebelum bertanding kalo udah kepincut sama budaya barat. Kasiyan deh…

Pilih : Kebebasan atau Islam
Kebebasan yang didengung-dengungkan hingga sekarang nggak jelas juntrungannya. Pasti. Yang lebih parah lagi, nampaknya dalam gembar-gembor kebebasan tadi udah kelihat taktik dan strategi orang-orang yang nggak senang kepada Islam. Tujuannya, supaya muda-mudi Islam asing dengan agamanya sendiri. Dalam kebebasan, diri kalian adalah tuhan-tuhan yang tinggal di bumi. Kacau kan, Men. Mengapa? Ya..nggak bener kan kalo diri kita yang sebenarnya hanyalah makhluk ini menjadi bebas untuk berbuat apapun, nggak ada ikatan atau paksaan dari siapaun juga meskipun aturan itu dari Allah Swt. Bahkan yang lebih parah lagi, seringkali orang-orang yang menyuarakan kebebasan cenderung memakai agama sebagai tameng. Akhirnya, yang didapat adalah pembenaran dan bukan kebenaran. Repot dong….Coba aja sobat pikir, soal Inul misalnya. Berapa banyak orang yang mbelain dia mati-matian? Berapa me,←倹,,,,은倹Â,沈倸槔@Ã,
,,䔔B槔@瀤倸
,㜬@䋖B槠@,,,
,ޤ,〜@槔@〜@℘,ޤ,ႌ,위@䂼@杼倸㞜@槔@℘,䂼@更倸ႌ,㞜@붨@ḯ偣ޤက〜@䂼@,,붨@ႌ,䂼@᷏偣붨@
Tapi berapa juta hamba Allah yang rindu agar wanita muslimah menjadi wanita yang mulia dibuang jauh-jauh, juga berapa banyak Ulama nggak ingin seorang wanita menjadi bahan umbaran media berteriak lantang menentang pornografi dan kebebasan mulutnya dibungkam. Tutup mata, tutup mulut dan tutup telinga. Masya A

Share this:

Post a Comment

masukkan komentar anda side bro....

 
Copyright © Fathul dot Com. Designed by OddThemes